Bubungan Tinggi dari Kalimantan Selatan

 


Bubungan Tinggi Kalimantan Selatan: Keindahan dan Makna yang Tersembunyi

Kalimantan Selatan, sebuah provinsi yang terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan, Indonesia, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu ekspresi budaya yang paling mencolok adalah rumah adat Kalimantan Selatan yang dikenal dengan nama "bubungan tinggi." Bubungan tinggi bukan hanya sebagai tempat tinggal bagi masyarakat setempat, tetapi juga sebagai simbol budaya yang penuh makna dan memikat. Artikel ini akan membahas bubungan tinggi Kalimantan Selatan, sejarah, karakteristik, serta pentingnya pelestarian budaya ini Merdeka77.

Sejarah dan Makna Budaya

Bubungan tinggi adalah rumah tradisional suku Banjar, yang merupakan salah satu suku terbesar di Kalimantan Selatan. Nama "bubungan tinggi" berasal dari karakteristik khas atap rumah ini. Atap bubungan tinggi terbuat dari genteng atau sirap, yang dibentuk dalam bentuk tinggi dan curam, menciptakan siluet yang mencolok dan unik. Selain fungsi praktis sebagai atap rumah, bubungan tinggi juga memiliki makna mendalam dalam budaya suku Banjar.

Rumah bubungan tinggi sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan, seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian. Atap tinggi yang mencolok dianggap sebagai simbol perlindungan dan koneksi spiritual dengan alam. Selain itu, rumah ini juga mewakili struktur sosial suku Banjar yang kuat, dengan berbagai ruangan yang memiliki fungsi khusus.

Karakteristik Arsitektur

Bubungan tinggi memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari rumah-rumah adat lainnya:

  1. Atap Tinggi: Atap rumah ini sangat tinggi dan curam, menciptakan siluet khas yang mudah dikenali. Atap-atap ini terbuat dari genteng atau sirap yang sering dihiasi dengan warna-warna cerah dan ornamen tradisional.

  2. Konstruksi Kayu: Bubungan tinggi dibangun dengan menggunakan kayu sebagai bahan utama. Kayu-kayu ini dihiasi dengan ukiran tradisional yang rumit, mencerminkan keterampilan tukang kayu suku Banjar.

  3. Tingkat: Bubungan tinggi sering memiliki beberapa tingkat, dengan setiap tingkat memiliki fungsi yang berbeda, seperti ruang keluarga, tempat tidur, dapur, dan tempat penyimpanan barang-barang.

  4. Pintu Khas: Bubungan tinggi biasanya memiliki pintu utama yang rendah, sehingga penghuni harus membungkuk saat memasuki rumah. Ini adalah simbol kerendahan hati dan penghormatan terhadap tamu.

Pentingnya Pelestarian

Bubungan tinggi adalah bagian penting dari warisan budaya Kalimantan Selatan. Namun, seperti banyak rumah adat tradisional di seluruh dunia, bubungan tinggi menghadapi tantangan dalam menjaga kelestariannya. Perubahan sosial, urbanisasi, dan perubahan ekonomi telah mengancam budaya ini.

Pelestarian budaya ini memerlukan dukungan dan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat setempat, dan pihak-pihak terkait. Pendidikan budaya, pemeliharaan rumah bubungan tinggi, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan dapat membantu menjaga keaslian dan keindahan bubungan tinggi sambil mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang warisan budaya Kalimantan Selatan.

Kesimpulan

Bubungan tinggi Kalimantan Selatan adalah salah satu contoh terbaik dari kekayaan budaya di Indonesia. Rumah adat ini bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebuah simbol mendalam dari budaya suku Banjar. Dengan upaya pelestarian yang tepat, bubungan tinggi dapat tetap menjadi bagian hidup dan relevan dalam warisan budaya Kalimantan Selatan, sambil terus mempesona dan memikat para pengunjung dengan keindahan arsitekturnya yang khas.

Komentar